Apa itu Penyakit Maag: Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi
Gaya hidup yang kurang sehat, seperti pola makan yang buruk sangat berpengaruh terhadap penyakit maag. Jika dibiarkan akan sangat fatal. Yuk simak selengkapnya!
AnggaPhi, Willyam Qibson
12/4/20244 min read
Penyakit Maag atau Gastritis adalah salah satu penyakit yang banyak dikeluhkan oleh masyarakat Indonesia, baik oleh remaja maupun orang dewasa. Dilansir dari Biofarma, menunjukkan sebuah data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, yang menjelaskan bahwa maag termasuk dalam 10 penyakit terbanyak yang diderita pasien rawat inap di rumah sakit dan puskesmas. Gastritis, atau yang sering disebut maag, adalah sakit pada ulu hati yang disebabkan oleh peradangan pada lapisan bagian dalam lambung. Maag ditandai dengan gejala mual, muntah, lemas, dan penurunan nafsu makan. Jumlah pengidap maag di Indonesia cukup tinggi.
Pola dan gaya hidup yang tidak sehat, seperti pola makan yang buruk dan kebiasaan mengonsumsi makanan serta minuman yang tidak baik, sangat berpengaruh terhadap penyakit maag ini. Meskipun gastritis atau maag cukup banyak penderitanya di Indonesia, pengetahuan dan kesadaran mengenai penyakit ini di kalangan masyarakat masih sangat minim. Jika dibiarkan tanpa edukasi yang memadai, maag dapat menyebabkan komplikasi serius, karena kondisi ini bisa merusak fungsi lambung dan meningkatkan risiko kanker lambung hingga berujung pada kematian.
Tapi kamu harus tahu, bahwa kasus penyakit maag ini yang banyak terjadi tidak hanya disebabkan oleh gaya hidup, tetapi juga dapat dipicu oleh stres berlebihan, ketidakpedulian dan menganggap remeh masalah lambung ini juga dapat memperburuk kondisi maag pada tubuh.
Penyebab Penyakit Maag atau Gastritis
1. Makanan
Menurut penelitian, terdapat jenis makanan yang dapat meningkatkan risiko penyakit lambung ini. Makanan-makanan dengan tinggi lemak jenuh seperti santan, makanan pedas, makanan asam, makanan olahan, atau makanan instan, serta makanan atau minuman yang bergas atau bersoda dapat meningkatkan asam lambung berlebih. Kebiasaan mengonsumsi makanan pedas, asam, dan minuman iritatif merupakan salah satu pemicu gastritis. Di waktu normal, lambung memproduksi asam hanya pada jam-jam tertentu dan mengolah makanan tertentu. Mengonsumsi jenis makanan yang tidak seimbang gizinya, hanya mengandung karbohidrat dan lemak, dapat meningkatkan risiko gastritis.
2. Jadwal Makan
Jadwal dan pola makan yang tidak teratur, seperti telat makan atau tidak makan sama sekali, juga dapat menyebabkan gastritis. Hal ini disebabkan karena lambung memproduksi asam pada waktu tertentu. Ketika lambung kosong saat asam diproduksi, asam lambung dapat merusak dinding lambung itu sendiri. Oleh karena itu, pola makan yang teratur sangat penting untuk mencegah penyakit maag.
3. Stres
Nah, ini yang perlu kamu ketahui, bahwa stres yang berlangsung terus-menerus tanpa diatasi dengan tepat bisa menjadi salah satu penyebab utama gangguan pencernaan, termasuk meningkatnya asam lambung. Ketika seseorang mengalami tekanan mental, seperti beban kerja yang berat, rasa cemas dan takut yang berlebih, , atau stres emosional lainnya, tubuh akan merespon dengan meningkatkan produksi asam lambung. Kondisi ini dapat memperburuk masalah lambung seperti maag dan membuat proses menyembuhkan sakit lambung menjadi lebih sulit jika tidak ditangani dengan tepat.
Gejala Penyakit Maag atau Gastritis
Gastritis atau maag biasanya menunjukkan gejala yang beragam, mulai dari tingkat yang ringan hingga cukup berat. Beberapa gejala umum yang sering dialami oleh penderita maag antara lain:
Nyeri atau Sensasi Terbakar pada Ulu Hati. Gejala ini sering dirasakan pada perut bagian atas atau ulu hati dan dapat terasa lebih intens setelah makan atau ketika lambung kosong.
Mual dan Muntah. Perasaan mual yang berujung pada muntah merupakan tanda khas gastritis, terutama setelah mengonsumsi makanan yang asam atau pedas.
Kembung. Penderita maag sering merasa perut kembung, terutama setelah makan, karena produksi asam lambung yang berlebih atau iritasi pada lapisan lambung.
Penurunan Nafsu Makan. Rasa tidak nyaman pada lambung membuat penderita merasa kurang selera makan, yang bisa berdampak pada turunnya berat badan jika dibiarkan berlanjut.
Lemas dan Mudah Lelah. Karena penurunan nafsu makan dan gangguan pada pencernaan, penderita maag sering merasa lemas dan mudah lelah.
Cara Mengatasi Penyakit Maag atau Gastritis
Untuk mengatasi dan mencegah kambuhnya penyakit ini, ada beberapa langkah penanganan yang dapat kamu ambil supaya bisa merasa lebih baik, antara lain meliputi:
1. Mengatur Pola Makan yang Teratur
Jadwal makan yang teratur dapat membantu mengurangi produksi asam lambung yang berlebihan saat lambung kosong. Usahakan untuk makan dalam porsi kecil namun sering, agar lambung selalu terisi dan tidak menghasilkan asam berlebihan. Hindari makan terlalu larut malam atau langsung tidur setelah makan.
2. Menghindari Jenis Makanan Pemicu Asam Lambung
Sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu peningkatan asam lambung, seperti makanan pedas, asam, berlemak, serta minuman berkarbonasi atau bersoda. Mengonsumsi makanan yang lebih mudah dicerna, seperti sayur, buah-buahan, serta makanan rendah lemak, dapat membantu mengurangi iritasi pada lambung.
3. Mengelola Stres
Stres yang berkepanjangan dapat meningkatkan produksi asam lambung, sehingga mengelola stres dengan baik sangat penting. Lakukan aktivitas relaksasi seperti meditasi, yoga, atau olahraga ringan untuk mengurangi tingkat kecemasan dan stres sehari-hari.
4. Hindari Konsumsi Obat-obatan yang Dapat Mengiritasi Lambung
Jika memungkinkan, hindari penggunaan obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) yang dapat mengiritasi lambung, kecuali atas rekomendasi dokter. Jika memang perlu mengonsumsi obat-obatan jenis ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter mengenai alternatif atau kombinasi obat yang dapat melindungi lambung.
5. Hindari Merokok dan Konsumsi Alkohol
Dengan menghindari kedua kebiasan tersebut tentunya dapat membantu menjaga kesehatan lambung tetap sehat, karena merokok dan mengkonsumsi alkohol dapat merusak lapisan otot lambung, sehingga memperburuk gejala maag.
6. Mengonsumsi Obat-obatan Sesuai Anjuran Dokter
Pada kasus penyakit maag yang sudah parah atau kronis, kamu harus mendatangi dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dan dokter akan segera memberikan obat penurun asam lambung yang disudah sesuai resep seperti antasida, proton-pump inhibitors (PPI), atau obat lain yang dapat melindungi lapisan lambung. Pengobatan infeksi H. pylori juga penting, terutama jika infeksi tersebut merupakan penyebab utama maag.
7. Mengkonsumsi Madu Atasima
Tak kalah penting untuk tetap memberikan suplemen sehat untuk tubuh kamu yaa, yang tentunya dengan bahan herbal dan hindari suplemen yang kandungan kimianya tinggi. Suplemen herbal yang alami bisa kamu coba seperti Madu Atasima, karena mampu membantu menjaga kesehatan lambung kamu. Madu herbal Atasima diracik sedemikan rupa dengan bahan-bahan alami dan herbal yang dipercaya memiliki manfaat dalam menenangkan lambung, mengurangi asam lambung berlebih, dan mendukung proses pemulihan dari iritasi. Selain berperan dalam melindungi lambung, madu herbal Atasima juga dapat menjadi suplemen harian yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan secara menyeluruh.
Dengan menerapkan langkah-langkah di atas secara konsisten, penderita gastritis dapat mengurangi frekuensi dan keparahan gejala serta mencegah komplikasi lebih lanjut. Namun, penting untuk segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika gejala memburuk atau tidak kunjung membaik. Yuk, Pesan Sekarang Madu Atasima: Klik Di sini