Ini Dia Perbedaan Obat Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka
Penggunaan obat tradisional di Indonesia terus meningkat karena dianggap lebih alami dan memiliki efek samping yang lebih ringan dibanding obat kimia. Namun, tidak semua obat herbal memiliki tingkat keamanan dan khasiat yang sama. Yuk simak selengkapnya!
Willyam
6/3/20254 min read
Saat ini dunia sedang mengalami perkembangan pengobatan tradisional, termasuk juga di Indonesia yang cukup signifikan mengalami perkembangan pesat. Kemajuan teknologi menjadi pendorong utama dalam perkembangan pengobatan tradisional dalam hal penelitian dan kemanfaatannya.
Penggunaan obat tradisional di Indonesia terus meningkat karena dianggap lebih alami dan memiliki efek samping yang lebih ringan dibanding obat kimia. Namun, tidak semua obat herbal memiliki tingkat keamanan dan khasiat yang sama. Ada tiga kategori utama yang sering digunakan dalam dunia pengobatan tradisional, yaitu Jamu, Obat Herbal Terstandar (OHT) dan Fitofarmaka. Meski sama-sama berasal dari tumbuhan, ketiganya memiliki perbedaan penting tersendiri, terutama dari segi proses produksi, pengujian, dan izin edar.
Untuk membantu kamu dalam memahami dengan benar apa yang dimaksud dengan ketiga obat tersebut supaya tidak salah jalan, di sini akan kami uraikan beberapa penjelasan terkait perbedaan Jamu, Obat Herbal Terstandar dan Fitofarmaka.
Apa Itu Obat Jamu?
Yang pertama adalah Jamu, adalah bentuk paling sederhana dari pengobatan herbal lainnya. Jamu ini dibuat dari bahan alami seperti akar, daun, rimpang, kulit kayu, atau bunga, dan biasanya diolah secara tradisional. Dalam proses pembuatannya, kategori obat Jamu bisa direbus, diseduh, atau ditumbuk.
Jamu umumnya digunakan berdasarkan pengalaman turun-temurun, bukan hasil penelitian ilmiah. Meski demikian, banyak orang merasa jamu efektif untuk menjaga kesehatan atau mengatasi keluhan ringan, seperti pegal linu, masuk angin, atau memperlancar haid.
Contoh Obat Jamu yang banyak beredar di luar sana, seperti Tolak Angin, Sari Kunyit, Kunyit Asam dan lain sebagainya.
Ciri khas utama obat Jamu adalah tidak melalui uji praklinik atau klinik. Tidak diekstrak, hanya diolah secara tradisional Dijual bebas, biasanya dalam bentuk bubuk, cair, atau pil tradisional.
Apa Itu Obat Herbal Terstandar?
Yang kedua adalah Obat Herbal Terstandar atau disingkat OHT, yakni merupakan produk herbal yang sudah melalui proses ekstraksi, artinya zat aktif dari tanaman telah diambil dan diolah. Selain itu, produk ini telah melalui uji praklinik, yaitu uji coba pada hewan laboratorium untuk membuktikan bahwa obat tersebut aman dan punya efek tertentu, seperti terdapat manfaat yang mampu mengurangi nyeri atau mampu memperkuat daya tahan tubuh.
Namun, OHT belum diuji secara klinis pada manusia. Oleh karena itu, penggunaannya masih terbatas untuk keluhan ringan atau sebagai pendamping pengobatan utama, bukan sebagai pengganti obat dari dokter.
Berikut ini beberapa contoh OHT yang banyak ditemukan di pasaran, dan mungkin kamu pernah mengenali sebelumnya, antara lain seperti Kapsul temulawak untuk membantu fungsi hati, lalu ada Sirup herbal dari jahe merah untuk menghangatkan tubuh, ada juga Ekstrak daun sirsak untuk membantu meningkatkan daya tahan, dan lain sebagainya.
Apa Itu Fitofarmaka?
Selanjutnya yang ketiga adalah Fitofarmaka yakni merupakan tingkatan tertinggi dari obat herbal tradisional yang ada di Indonesia. Produk ini tidak hanya melalui proses ekstraksi dan standarisasi, tapi juga sudah melalui uji klinis pada manusia. Artinya, produk ini benar-benar telah diuji untuk membuktikan bahwa obat tersebut aman dan efektif jika dikonsumsi oleh manusia.
Karena sudah terbukti secara ilmiah, fitofarmaka bisa digunakan dalam pengobatan medis dan diresepkan oleh dokter. Bahkan, beberapa rumah sakit di Indonesia sudah mulai menggunakan fitofarmaka dalam layanan mereka, terutama untuk penyakit kronis seperti tekanan darah tinggi, kolesterol, atau nyeri sendi.
Beberapa contoh produk fitofarmaka yang mungkin kamu ketahui adalah Stimuno, yang terbuat dari tanaman meniran, untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Lalu ada Tensigard yang terbuat dari bawang putih, untuk mengontrol tekanan darah, dan lain sebagainya.
Kesimpulan
Memahami perbedaan antara Jamu, OHT, dan Fitofarmaka penting agar kita bisa menggunakan obat herbal secara bijak dan aman. Tidak semua obat herbal cocok untuk semua kondisi umum pada manusia. Seperti untuk mengatasi sakit ringan seperti masuk angin atau pegal linu, Jamu dan OHT mungkin cukup membantu.
Namun, untuk penyakit yang lebih serius seperti darah tinggi atau kolesterol, lebih baik menggunakan Fitofarmaka yang telah terbukti aman melalui uji klinis. Namun jangan lupa untuk berfokus pada yang lebih ahli untuk berkonsultasi terlebih dahulu bersama tim medis seperti dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat untuk kondisi tubuh kamu.
Selain itu, dalam memilih produk yang sudah terdaftar di BPOM adalah langkah penting juga untuk kamu menghindari produk palsu atau yang tidak aman. Seperti Madu Atasima yang sudah terdaftar di BPOM dengan nomor izin POM TR246030391 yang terbukti aman untuk menjaga imun tubuh secara alami, dan juga membantu mengatasi infeksi bakteri ataupun produksi asam lambung yang dapat menyebabkan sakit Maag kambuh.
________________________________________________________________________________________________________

